Sabtu, 01 November 2014

Dasar-dasar jurnalistik bagi pemula



Setiap (calon) wartawan wajib memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of journalisme) agar menjalankan aktivitas jurnalistik dengan baik dan benar. Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik.
            Jika ada keluhan tentang kinerja wartawan, misalnya tulisannya "asal" atau beritanya "ngawur"--dari segi penulisan ataupun dari segi substansi, kemungkinan besar sang wartawan belum/tidak memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik.
            Bisa jadi, ia menjadi wartawan hanya bermodal "bisa nulis", tidak punya bekal dasar-dasar jurnalistik sebagaimana peserta pelatihan atau mahasiswa jurnalistik.


Ruang Lingkup Dasar-Dasar Jurnalistik
            Dasar-Dasar Jurnalistik adalah hal-hal mendasar tentang dunia jurnalistik yang meliputi dua hal:
  1. Pengetahuan (knowledge)
  2. Keterampilan (skill) jurnalistik
            Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal pengetahuan yang terpenting adalah pengetahuan tentang "istilah-istilah kunci" (key terms) atau "kata kunci" (keywords) seperti sejarah dan asal-usul kata jurnalistik itu sendiri, pengertian jurnalistik, produk jurnalistik, berita, reportase, kode etik jurnalistik, bahasa jurnalistik, pers, media, wartawan, reporter, redaksi, editor, dan sebagainya.
            Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal keterampilan yang terpenting adalah teknik reportase, termasuk wawancara, dan penulisan berita karena berita merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya utama wartawan (jurnalis).

Pengertian Jurnalistik
Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang:
  1. Harfiyah
  2. Konseptual/Teoretis
  3. Praktis
            Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasal kata jurnalistik dari bahasa Yunani Kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak. Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang:
  1. Proses.
  2. Teknik.
  3. Ilmu.
            Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
            Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
            Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.
            Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
            Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa.

            Dari pengertian jurnalistik secara praktis ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik:
  1. Informasi
  2. Penyusunan informasi
  3. Penyebarluasan informasi
  4. Media massa.
Informasi : News & Views
            Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).
            Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l.
  1. Berita langsung (Straight News/Spot News/Hard News)
  2. Berita opini (opinion news)
  3. Berita investigasi (investigative news)
  4. Berita ringan (Soft News)
            Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atauperistiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, suratpembaca, karikatur, pojok, dan esai.

            Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.
Penyusunan Informasi
            Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.
            Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
News Processing
            Teknis pembuatan informasi atau berita  terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:

1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagiantugas di antara para wartawan.

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksidan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahanberita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.

4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulisharus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematikapenulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yangmenarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space ataukolom yang tersedia.

            Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar