Kamis, 19 November 2015

Dewi Fortuna dalam Pandangan Islam




"Selamat ya, Dewi Fortuna telah berpihak kepadamu."
"Selamat ya, Dewi Fortuna sedang menaungimu."
Sedangkan kepada orang yang tidak beruntung :
"Sabar ya, mungkin Dewi Fortuna belum singgah dalam hidupmu."

            Inilah sebuah contoh kalimat yang mungkin sering kita dengar dari beberapa mulut orang yang merasa tidak beruntung atau merasa rugi akan sesuatu. Ucapan seperti ini begitu akrab di telinga kita dan begitu mudah disampaikan tanpa pernah terfikirkan akan makna atau kandungan dari ucapan tersebut. Dewi Fortuna dianggap simbol dari ekspresi mujur atau tidak mujur.

            Penting untuk kita untuk mengetahui siapa sebenarnya sang dewi yang dipercaya membawa keberuntungan itu. Yak, dia adalah Dewi Fortuna, salah satu dari Dewi Olympus yang berasal dari keturunan Dewa Zeus dan Dewi Hera. Dewi Fortuna ini sangat diagung-agungkan oleh bangsa Paganisme yaitu Yunani dan Romawi. Menurut mitologi kedua bangsa itu disebutkan bahwa Dewi Fortuna adalah dewi yang cantik jelita yang selalu membagikan keberuntungan dari atas awan. 

            Sang dewi selalu mengenakan penutup mata dengan kain dan kadang mengenakan tudung atau kain penutup kepala. Ada yang menyebutkan bahwa sebenarnya Dewi Fortuna itu buta. Sehingga keberuntungan yang diturunkan oleh sang dewi adalah keberuntungan yang tidak proporsional. Keberuntungan yang dibagikan oleh sang dewi berbentuk seperti emas dan beragam harta dari tanduk amalteya si kambing suci yang dihormati oleh masyarakat Yunani dan Romawi.

            Tidak hanya itu, Dewi Fortuna juga dilukiskan sebagai dewi yang selalu menjadi kesejahteraan para petani. Terutama petani gandum karena ia adalah dewi yang selalu menjaga biji-bijian gandum. Dalam kalender Roma tanggal 11 Juni adalah tanggal yang sangat suci bagi sang dewi. Sehingga sering diperingati dengan festival-festival besar.

            Nama dari Fortuna nampaknya berasal dari turunan kata Fortunna yang berarti dia yang mengelilingi tahun. Ada bermacam-macam nama sang dewi yang masing-masing mengandung makna keberuntungan yang berbeda. Seperti Fortunna Annonaria (keberkahan pada hasil panen), Fortuna Behli (kemenangan dalam perang), Fortunna (keselamatan pada proses kelahiran) ada juga Fortuna Firilis (kelancaran karir), Fortuna Ekuistris (keberuntungan para satria) dan lain sebagainya. 

            Bagaimanakah pandangan Islam mengenai orang-orang yang mempercayai akan adanya Dewi Fortuna ? Berikut saya akan menjelaskannya.

            Dalam sebuah hadist diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. beliau berkata yang artinya saya dengar Rasulullah SAW bersabda “Seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang tidak ada kejelasan di dalamnya yang membuatnya terperosok masuk ke dalam neraka yang jaraknya antara timur dan barat (HR. Bukhari da Muslim). Dalam hadist dijelaskan bahwa perkataan yang mengandung makna kesyirikan dalam Islam salah satunya adalah ucapan Dewi Fortuna tidak bersama kita. Yang mana ucapan ini bisa membawa kesyirikan. Mengenai hal ini Allah SWT berfirman yang artinya “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya” (QS. Yunus ayat 1). 

            Dalam firmannya dijelaskan yang memberikan manfaat atau keberuntungan serta menolak mudharat atau bahaya hanyalah Allah SWT. Jadi kita sebagai umat muslim tidak boleh mempercayai akan ucapan-ucapan yang dapat membawa kita kepada kesyirikan. Sehingga bila seseorang yang hatinya masih menyakini bahwa Dewi Fortuna adalah dewi yang membawa keberuntungan maka tidak diragukan lagi bahwa dirinya telah melakukan kesyirikan. Seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa ayat 48). 

           Dalam Islam kita diajarkan untuk selalu mensyukuri apa yang kita miliki dengan sifat Qanaah. Lantas apa saja keutamaan dari sifat Qanaah ? Menurut istilah Qanaah berarti merasa cukup atas apa yang dikaruniai oleh Allah SWT kepada kita. Sehingga mampu untuk menjauhkan diri dari sifat tamak atau rakus. Dan apapun yang kita terima dari Allah SWT merupakan karunia yang tidak terhingga.

            Oleh karenanya sebagai umat Islam kita wajib untuk selalu bersyukur. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya. (QS. Hud ayat 6). Manusia yang memiliki sifat Qanaah tidak mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan tetapi mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah semangat dalam menjalani kehidupannya kembali. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang artinya “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah ayat 155).  

            Mengandung makna syirik kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya yang memberikan kita cobaan, ujian dan kenikmatan hanyalah Allah SWT. Semoga pada kesempatan kali ini kita dapat terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin.


Source: Berita Islami Siang TransTV.

10 komentar:

  1. Dewi Fortuna kan identik dengan keberuntungan, jadi orang orang sering menganggapnya cuma sebagai simbol keberuntungan, tau Majas kan Majas
    Yaelah darimananya majas itu sirik, kecuali emang beneran disembah, kalo cuman disebut begitu kayak di contoh awal itu yakali sirik -_-
    Tergantung pemikiran kali, gak semua sirik
    Kayak cincin batu akik kalo dipake cuma buat hiasan gak bakal sirik, kecuali emang dipercaya bisa membawa bla bla bla, nah itu sirik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalammu'alaikum
      Kamu islam atau bukan
      Jika kamu islam maka wajib hukum nya percaya hanya kepada allah swt. Jika kamu bukan islam yahhh terserah elu maupercaya simbol kah jesus kah samiri kah atau lucifer silahkan.

      Hapus
  2. Dewi Fortuna kan identik dengan keberuntungan, jadi orang orang sering menganggapnya cuma sebagai simbol keberuntungan, tau Majas kan Majas
    Yaelah darimananya majas itu sirik, kecuali emang beneran disembah, kalo cuman disebut begitu kayak di contoh awal itu yakali sirik -_-
    Tergantung pemikiran kali, gak semua sirik
    Kayak cincin batu akik kalo dipake cuma buat hiasan gak bakal sirik, kecuali emang dipercaya bisa membawa bla bla bla, nah itu sirik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betil itu, bukan kah segala sesuatunya tergantung niat 😊

      Hapus
    2. Yg di maksud nabi, niat itu hanya kepada allah bukan yg lain.

      Hapus
    3. Sama saja saudaraku, majas atau apapun yang ada kalimat syirik. Tetaplah hukumnya syirik. Knpa gk bilang, Allah lah yang membantu kita..? Kenapa kok repot2 mengatakan kalimat syirik. Yang mana apa yang kau ucapkan itu akan menjadi pertanggung jawaban yang besar di hari kiamat kelak. Orang berakal pasti akan lebih memilih yang aman dalam bertindak, karna dia tau semua anggota badan, ucapan, tulisan dll akan dipertanggung jawabkan kelak. Allahu yahdik.

      Hapus
  3. Istighfar sajalah yg pantas terucap. Tidak usah ngecek mencari cari pembenaran diri. Lu mau masuk neraka??

    BalasHapus
  4. Semuanya tergantung kepada kepercayaan masing - masing

    BalasHapus
  5. Semua orang pasti mempunyai kepercayaan sendiri sendiri

    BalasHapus
  6. Trus gimana kalo ada orang islam namanya dewi fortuna?

    BalasHapus