Umar bin Khattab, salah seorang
sahabat Nabi Muhammad yang juga menjadi khalifah kedua (634-644) dari empat
Khalifah Ar-Rasyidin, adalah seorang sahabat Rasul yang utama. Namanya harum
dan melampui lebih dari separuh zamannya sendiri, bahkan sampai kini. Siapakah
Umar bin Khattab?
Ia memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza,
terlahir di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy. Orangtuanya
bernama Khaththab bin Nufail Al Mahzumi Al Quraisyi dan Hantamah binti Hasyim.
Keluarga Umar tergolong
keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis. Pada masa membaca dan
menulis merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal karena fisiknya yang
kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
Sebelum Islam, sebagaimana
tradisi kaum jahiliyah mekkah saat itu, Umar mengubur putrinya hidup-hidup.
Sebagaimana yang ia katakan sendiri, “Aku menangis ketika menggali kubur untuk
putriku. Dia maju dan kemudian menyisir janggutku”.
Mabuk-mabukan juga
merupakan hal yang umum dilakukan Umar. Sebelum memeluk Islam, Umar suka
meminum anggur. Setelah menjadi muslim, ia tidak menyentuh khamer sama sekali.
Sehingga ada kisah, Pada malam hari, Umar bermabuk-mabukkan sampai Subuh.
Ketika waktu Subuh tiba, beliau pergi ke masjid dan ditunjuk sebagai imam.
Ketika membaca surat Al-Kafirun, karena ayat 3 dan 5 bunyinya sama, setelah
membaca ayat ke 5, beliau ulang lagi ke ayat 4 terus menerus. Akhirnya, Allah
menurunkan larangan bermabuk-mabukkan yang tegas.
Umar Memeluk Islam
Ketika Rasul pertama kali
berdakwah, Umar adalah salah seorang yang sangat keras dalam melawan pesan
Islam dan sering melakukan penyiksaan terhadap pemeluknya. Dikatakan bahwa pada
suatu saat, Umar berketetapan untuk membunuh Muhammad saw. Saat mencarinya, ia
berpapasan dengan seorang muslim (Nu’aim bin Abdullah) yang kemudian memberi
tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas
pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya. Ia murka.
Di rumah, Umar menjumpai
bahwa saudaranya sedang membaca ayat-ayat Al Qur’an (surat Thoha), ia menjadi
marah akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat saudaranya
berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan
tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi
Al-Quran tersebut dan kemudian langsung memeluk Islam pada hari itu juga.
Umar adalah salah seorang
yang ikut pada peristiwa hijrah ke Yathrib (Madinah) pada tahun 622 Masehi. Ia
ikut terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar serta penyerangan ke Syria. Pada
tahun 625, putrinya (Hafsah) menikah dengan Nabi Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar