Selasa, 28 Oktober 2014

Orang sombong & orang PD, apa bedanya ?



             Di dalam kehidupan ini pasti ada saja orang yang suka membanggakan tentang dirinya, atau yang biasa kita sebut dengan orang sombong. Banyak sekali alasan yang menyebabkan kenapa mereka bisa menjadi orang sombong, mulai dari sekedar lingkungan sosialnya, pola pikirnya, bahkan hanya karena orang itu memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain lantas orang itu menganggap dirinya sebagai orang yang lebih daripada orang lain.

            Mungkin kita pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki sifat yang ‘meninggikan harga dirinya’ dan kita mengira dia sedang menyombongkan tentang dirinya, eiiits… jangan salah sangka dulu, belum tentu orang itu adalah orang sombong. Dalam karakter seseorang terdapat suatu kebalikan dari sifat orang sombong, yaitu sifat sebagai orang percaya diri!

            Antara orang sombong dengan orang yang percaya diri itu sangat berbeda loh, bahkan bisa dibilang orang percaya diri itu merupakan kebalikan dari orang sombong. Kenapa bisa seperti itu? Mau tahu apa saja perbedaan orang sombong dengan orang percaya diri? Berikut ini adalah beberapa perbedaan itu:

- Orang sombong biasanya akan menganggap kalau dirinya itu lebih tinggi daripada orang lain, maksudnya adalah mungkin dia merasa lebih hebat daripada orang lain. Dan sedangkan orang percaya diri biasanya akan lebih percaya bahwa dirinya juga memiliki suatu keunikan atau talenta sebagaimana yang telah dianugerahkan Tuhan kepada dirinya.

- Seperti karakter orang sombong pada umumnya, biasanya dia merasa lebih tahu apa yang paling baik untuk orang lain. Tetapi kalau orang yang percaya diri biasanya dia akan selalu terbuka terhadap pendapat orang lain.

- Karena sifatnya sebagai orang yang merasa lebih, jadi biasanya orang yang bersifat sombong akan menganggap orang lain sebagai saingan. Sangat berbeda dengan orang yang merasa percaya diri, orang lain merupakan pendukung kesuksesannya.

            Masih ada salah pengertian antara beda makna percaya diri dan sombong. Apa yang menjadi perbedaan antara percaya diri dan sombong? Apakah orang sombong itu menunjukan kepercayaan diri yang tinggi atau justru lemah? Apakah orang yang memiliki cita-cita melebihi cita-cita kita bisa disebut sombong? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan tuntas agar kita terhindar dari sikap sombong, tetapi bisa meraih manfaat percaya diri.
Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri“. (QS.An Naml:30-31)
Dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri, sehingga tidak ada seorang pun menganiaya orang lain dan tidak ada yang bersikap sombong terhadap orang lain.” (HR.Riwayat Muslim.)
            Dari ayat dan hadits di atas, ada satu kata yang mengikuti kata sombong, yaitu terhadap… Artinya kata sombong bersifat komparatif, yaitu membandingkan dengan orang (makhluq) lainnya. Artinya kesombongan bermakna dalam hal merasa lebih tinggi, lebih baik, atau lebih lainnya dengan orang atau makhluq lainnya. Dia merasa lebih hebat daripada orang lain. Bahkan banyak yang merasa lebih hebat dibanding Nabi, sehingga tidak mendengar apa yang dikatakan oleh para Nabi.
            Jika sombong lebih kepada membandingkan dengan orang lain, maka percaya diri justru sebaliknya. Percaya diri lebih berfokus pada kesamaan antara manusia. Orang akan percaya diri jika dia merasa sama dengan orang lain. Merasa memiliki perbedaan, justru akan menimbulkan sikap negatif. Merasa lebih rendah disebut rendah diri. Sementara orang yang merasa lebih baik disebut sombong.
            Rendah diri ada yang positif dan ada yang negatif. Rendah diri dihadapan Allah adalah rendah diri yang positif, sementara rendah diri di hadapan manusia adalah perbuatan tercela. Tidak ada makhluq yang lebih mulia di sisi Allah, kecuali karena ketaqwaanya. Artinya manusia itu sama, sehingga yang menentukan nanti di akhirat hanyalah ketaqwaanya. Bukan pangkat, pendidikan, jabatan, dan harta kekayaan. Kita tidak perlu merasa rendah diri dihadapan siapa pun, kecuali di hadapan Allah.
            Justru, jika kita yakin bahwa kita sama dengan orang lain, akan muncul suatu sikap percaya diri. Jika orang lain bisa melakukan hal yang luar biasa, maka Anda pun bisa melakukannya. Teknologi NLP sudah banyak menunjukan bahwa kita bisa melakukan apa pun yang kita ingin lakukan. Apa lagi jika sudah ada orang lain yang pernah melakukannya. Yang seringkali menghambat kita untuk melakukan hal yang sama dengan orang lain, karena justru pikiran kita sendiri. Atau apa yang kita lakukan, belum sama dengan orang lain.
            Intinya, kepercayaan diri menganut prinsip kesamaan antara kita dengan orang lain. Allah menciptakan manusia sama dengan segala potensinya. Jika kita seolah tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain, sesungguhnya karena kita belum tahu caranya secara akurat. Mungkin kita baru melakukannya sebagian. Namun disayangkan, kita sering terburu-buru mengubur potensi diri kita sendiri.
            Saat ada orang lain yang memiliki cita-cita tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi dibanding keyakinan kita. Anda tidak perlu menyebutnya sombong. Anda sendiri bisa memiliki cita-cita dan kemampuan untuk meraihnya seperti orang lain. Yang Anda perlukan ialah bagaimana memompa pikiran Anda agar memiliki keyakinan yang sama dengan orang lain. Jadi, sebelum mengatakan orang lain sombong, mungkin kitanya yang rendah diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar