Kamis, 28 April 2016

Rahasia Di Balik Urutan Tinggi Jari



Pemirsa beriman, begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada manusia salah satunya adalah diberikannya tangan dan kaki yang sangat besar manfaat kegunaanya dan di ujung tangan itu ada jari-jemari yang memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan. Ya, setiap organ tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah SWT memang memiliki fungsi yang sangat canggih. Bahkan tidak ada satu manusia pun yang dapat membuat tiruan yang memiliki fungsi sama persis dengan buatan-Nya.
            Nah pemirsa, apakah anda pernah berpikir mengapa kelima jari kita tidak memiliki tinggi yang sama rata dan ukurannya pun berbeda. Ternyata perbedaan tinggi dan ukuran kelima jari manusia memiliki makna tertentu, seperti apa? Berikut adalah penjelasan mengenai rahasia di balik urutan tinggi jari manusia.

            Jari kelingking. Kelingking merupakan jari yang memiliki ukuran yang paling kecil. Namun memiliki ketinggian lebih dari jempol. Jari kelingking ini merupakan simbol dari zaman nabi Adam. Mengapa demikian? hal ini dikarenakan nabi Adam merupakan nabi yang pertama dan jika dikaji lagi setiap tulisan Al Quran selalu diawali dari arah kanan. Sehingga jari kanan manusia merupakan simbol dari lafadz Allah dan huruf alif yang mengawali lafadz Allah berada pada jari kelingking yang merupakan simbol dari permulaan yaitu simbol dari zaman nabi Adam.
            Setelah kelingking ada jari manis. Jari manis dianggap merupakan simbol dari zaman nabi Idris. Karena ukuran jari manis yang lebih tinggi dibandingkan jari kelingking, hal itu mengartikan bahwa kehidupan yang dijalani oleh manusia di zaman nabi Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi dibanding ketika zaman nabi Adam alias semakin berkembang.
            Selanjutnya mengapa jari tengah ukurannya lebih tinggi dari ukuran jari sebelumnya jari manis dan jari kelingking? Itu menandakan bahwa kehidupan manusia di zaman Nuh adalah zaman puncak peradaban. Dimana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketaqwaan akhirnya Allah menghukum masyarakat zaman Nuh dengan mengirimkan bencana banjir dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat atau Nuh beserta umatnya berkembang biak kembali dan peradaban pun dimulai dari titik nol lagi. Dan jari tengah zaman Nuh akhirnya menjadi batas tolak ukur antara dua episode perjalanan kehidupan manusia umat sebelum zaman Nuh dan umat sesudah zaman Nuh.
            Mengapa jari telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah atau turun dibanding jari tengah? Kelebihan zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai bapaknya para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang paling pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu tuhan. Dari sebab itulah kenapa telunjuk disimbolkan dengan zaman Ibrahim? Karena jari telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka satu. Allah SWT berfirman yang artinya “Katakanlah: Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus... (QS. Al An’am:161).
            Lalu mengapa ukuran jari telunjuk malah lebih rendah dari jari tengah? itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia semuanya menjadi menyusut diperkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman nabi Muhammad atau ibu jari. Allah SWT berfirman yang artinya “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : “Ikutilah agama Ibrahim.. (QS. An Nahl:123).
            Ya, jempol atau ibu jari merupakan simbol zaman nabi Muhammad. Jari inilah yang paling pendek dari keempat jari sebelumnya. Ini mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Muhammad SAW merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah dicapai oleh umat sebelumnya. Dari itulah Al Quran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi atau lebih hebat saja mampu dibinasakan apalagi zaman kita zaman pengulangan. Allah SWT berfirman yang artinya “Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua?)” (QS. Al Waqi’ah: 62).
            Pemirsa beriman, itulah tadi informasi seputar rahasia di balik urutan tinggi jari yang ternyata melambangkan peradaban kehidupan zaman para nabi. Dari penjelasan tadi memang tidak ada riwayat yang menunujukkan keshahihannya, namun disamping itu semua kita dapat mengambil hikmah bahwa sebagai manusia yang lahir pada zaman penghabisan ini atau zaman nabi Muhammad kita tidak boleh berkecil hati. Sebab dibalik semua itu Allah tetap maha penyayang terhadap hambaNya. Lihatlah betapa akhirnya dia menurunkan Al Quran melalui nabi Muhammad SAW sebagai kitab Ummul Ilmu atau Ibu Ilmu sejalan dengan istilah pada jari jempol yaitu ibu jari. Wallahu A’lam Bishawab.
Source: Berita Islami Masa Kini TransTV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar