Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol.
Kadang-kadang timbul kedalaman hatinya yang merupakan bukti kesufian dirinya.
Bila sedang dalam kesempatan mengajar, ia akan memberikan jawaban-jawaban yang
berbobot sekalipun ia tetap menyampaikannya dengan ringan.
Seorang
murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang
ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan
sesuatu. Ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan
beberapa pertanyaan kepada Abu Nawas.
“Manakah
yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang
mengerjakan dosa-dosa kecil?” ujar orang yang pertama.
“Orang
yang mengerjakan dosa kecil,” jawab Abu Nawas.
“Mengapa
begitu,” kata orang pertama mengejar.
“Sebab
dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah,” ujar Abu Nawas. Orang pertama
itupun manggut-manggut sangat puas dengan jawaban Abu Nawas.